Jalan Desa Rusak Parah, Tak Pernah Tersentuh Perbaikan, Keluhan Warga Dusun Sono Desa Palang Besi

 Jalan Desa Rusak Parah, Tak Pernah Tersentuh Perbaikan, Keluhan Warga Dusun Sono Desa Palang Besi PROBOLINGGO//RADAR NKRI .Warga dusun Sono desa Palang Besi Kecamatan Lumbang mengeluhkan jalan yang melintasi dusun Sono rusak parah dan telah lama tidak diperbaiki.  Menurut Sidi salah seorang warga dusun Sono mengatakan ia sampai lupa kapan terakhir jalan tersebut diperbaiki, "Mungkin terakhir diperbaiki sekitar tahun 2015", ungkapnya. "Kalau hujan kami juga harus lebih berhati-hati karena berbatu dan licin, atau lebih baik kita berdiam saja dirumah untuk menghindari celaka", tambahnya.  Ia juga menyampaikan kalau di dusun Sono banyak pengusaha ayam petelur dan pedaging, menurutnya jika pemerintah desa bisa berkoordinasi dengan baik tentunya bisa mendapat CSR untuk perbaikan jalan.  "Di atas sini ada sekitar 8 kandang ayam petelur dan pedaging juga, sebenarnya Pemdes Palang Besi bisa berkoordinasi ke mereka untuk dimintai bantuan buat desa, harapannya juga kan k...

Tiga Perampok Mobil Pengakut Uang Rp. 5,6 Miliar di Padang Ditangkap.

Tiga Perampok Mobil Pengakut Uang Rp5,6 Miliar di Padang Ditangkap, Ini Motifnya
JAKARTA - Polri melalui Polda Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menangkap tiga pelaku kasus perampokan mobil jasa pengisi ATM yang membawa uang Rp5,6 miliar di Kota Padang Pariaman, Selasa (27/8/2024). Dua dari tiga tersangka merupakan oknum anggota kepolisian.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan, dua oknum anggota polisi yang terlibat perampokan berinisial NPP (29) dan MSA (21). Sementara satu orang lainnya HS (38) merupakan warga Kecamatan Naggalo, Kota Padang. "Pelaku HS ditangkap di kediaman orang tuanya pukul 20.00 WIB Bersama barang bukti. Sementara dua oknum anggota polisi yang terlibat menyerahkan diri ke Polda Sumbar pukul 22.00 WIB," kata Erdi dalam keterangannya, Rabu (28/8). Erdi membeberkan kronologi perampokan berawal ketika saksi anggota polisi Bripda Steven yang mengawal jasa pengiriman uang mendapat telepon dari pelaku mengaku Bernama Iptu Hendra pada Senin (26/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Mobil Grandmax yang dikawal saksi membawa uang Rp5,6 miliar kemudian berhenti di Jalan Raya Bypass Padang Pariaman tepatnya dekat PT Jaya Sentrikon, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. "Para pelaku kemudian mendatangi saksi Steven dan melakukan penodongan kemudian membawa kabur tujuh yang berisi uang Rp2.725.000.000 (2,7 miliar)," ungkapnya. Aksi perampokan tersebut lanjut Erdi, dilaporkan ke Polres Padang Pariaman. Setelah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dari saksi-saksi, polisi kemudian melakukan pemburuan terhadap pelaku yang sudah diketahui identitasnya. Polisi berhasil mengendus keberadaan HS di kediamannya. Namun saat dilakukan penggeberebekan tersangka tidak ada di lokasi. Tim juga berhasil menemukan mobil Daihatsu Terrios yang digunakan dalam melancarkan aksinya. Tak menyerah begitu saja, Erdi mengatakan, Tim Opsnal kemudian mendatangi rumah orang tua HS yang berlokasi di Sungai Limau, Padang Pariaman. Setelah dilakukan penggeledahan, polisi menemukan tersangka bersembunyi bersama barang bukti uang hasil rampokannya. "Pelaku HS bersembunyi di rumah orang tuanya bersama barang bukti," ucapnya. Dari hasil pengungkapan tersebut, polisi juga menyita tiga unit HP pelaku, tiga unit mobil yang digunakan pelaku, satu pasang pelat mobil palsu dan satu bilah pisau. Terlilit Utang Tiga pelaku perampokan mobil jasa pengisi ATM yang membawa uang Rp 5,6 miliar nekat melakukan aksinya lantaran terlilit utang. "Motif dari ketiga tersangka melakukan perbuatan pencurian dengan kekerasan karena ketiganya terlilit utang," ungkap Erdi. Ia juga membeberkan, bahwa tersangka yang merupakan oknum anggota kepolisian juga pernah bekerja untuk melakukan pengawalan mobil pengisian ATM. "Jadi tersangka ini telah mengetahui situasi dan kondisi dari pada mobil pengisian ATM," tandasnya.

Komentar